Teori Atom SWF

Minggu, 14 April 2013

GOLONGAN HALOGEN


GOLONGAN HALOGEN
Golongan halogen atau golongan 17 (VII A) adalah unsur-unsur yang memiliki tujuh elektron valensi dengan konfigurasi electron terluar ns2 ns5. Unsur-unsur tersebut adalah fluorin (F), klorin(Cl), bromin(Br), Iodin (I), dan astatin (At). Golongan halogen ini (F,Cl,Br,I dan At) adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali (golongan 1A). Alkali adalah kelompok logam yang sangat reaktif dan elektropositif, sedangkan halogen adalah kelompok non-logam yang sangat reaktif dan elektronegatif. Unsur-unsur halogen ini tidak ditemukan dialam dalam keadaan bebas melainkan dalam keadaan garamnya, karena merupakan unsur yang paling reaktif.
Di laboratorium, unsur-unsur halogen (X2) diperoleh dengan cara mengoksidasi senyawa halide (X-). Dalam hal ini, gas fluorin jarang dibuat dilaboratorium, sebab tidak ada oksidator yang mampu mengoksidasi senyawa fluoride (F-). Lagipula fluorin sangat beracun.
Pada pembuatan klorin, senyawa klorida yang biasa digunakan adalah HCl pekat. Gas Cl2 yang terbentuk dicuci dengan air guna menghilangkan HCl yang turut serta, kemudian dikeringkan dengan menggunakan asam sulfat pekat. Gas klor yang kering dialirkan dan ditampung dalam sebuah bejana.
Pada pembuatan bromin, menggunakan KBr atau NaBr sebagai sumber bromida. Gas Br2 yang terbentuk diembunkan sebagai cairan yang merah gelap. Karena berbahayanya uap brom, pekerjaan ini harus dilakukandalam lemari asam. Pada pembuatan iodin, menggunakan NaI atau KI. Gas I2 yang dihasilkan menyublim membentuk Kristal pada bagian bawah cawan penguapan yang berisi air dingin. Iodin yang kotor dapat dimurnikan dengan cara sublimasi setelah dicampur dengan kalium iodida.
 Sifat fisik golongan halogen dapat dijelaskan bahwa titik didih dan titik leleh molekul diatomic halogen naik secara perlahan dan hal ini berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang bersangkutan. Sifat polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara perlahan disebabkan dengan naiknya nomor atom disebabkan oleh naiknya jari-jari atau volume atom dan jumlah total elektron sehingga posisi elektron makin mudah terdistribusi secara tak homogen sepanjang waktunya. Dengan demikian berakibat pada naiknya gaya dispersi atau gaya London dan pada gilirannya mengakibatkan naiknya titik didih dan titik leleh molekulnya.
Sifat-sifat kimia halogen, diketahui bahwa keempat unsure-unsur pada golongan VIIA bersifat racun dan semuanya sangat merangsang sekali terhadap hidung dan tenggorokan. Hal ini berkaitan dengan sifat kimia seperti kereaktifan halogen. Kereaktifan unsur  halogen atau unsur  non logam ini dikaitkan dengan kemampuannya menyerap elektron membentuk ion negative. Salah satu besaran yang menggambarkan sifat tersebut adalah afinitas elektron.
Yang bisa dijadikan sebagai desinfektan diantaranya adalah kaporit atau kalsium hipoklorit merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus kimia Ca(OCl)2. Kaporit biasanya digunakan untuk menjernihkan air. Kaporit adalah padatan putih yang siap didekomposisi didalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang sangat kuat. senayawa ini tidak terdapat dilingkungan secara bebas.
CFC atau klorofluoro karbon merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat ini memiliki banyak kegunaan. CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk pembersih keringan dan untuk tujuan-tujuan minyak.
Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop Uranium235 yang merupakan bahan bakar reaksi nuklir. Gas Cl2 sering digunakan sebagai desinfektan dan digunakan untuk menarik timah dari kaleng bekas membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah yang murni. Br dalam sejumlah besar digunakan untuk membuat perak bromid, yang disuspensikan dengan gelatin untuk dipakai sebagai film fotografi . AgBr pada film akan terurai menjadi perak (Ag) dan  bromida (Br),jika terkena sinar matahari. Kemudian film dicuci dengan larutan hipo natriumtiosilfat,Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr.selanjutnya,AgBr diubah menjadi ion kompleks Ag(S2O3)23- yang larut,sehingga perak (Ag) tertinggal pada film sebagai bayangan hitam,metal bromida,(CH3Br) suatu bahan zat pemadam kebakaran.  Larutan I2 dalam alcohol disebut tingtur iodium, merupakan obat anti septic bagi luka-luka agar tidak kena infeksi.

4 komentar: