Teori Atom SWF

Sabtu, 20 April 2013

Sifat dan temperamen pada setiap individu



TEMPERAMEN
PADA SETIAP INDIVIDU


 




                                                             



 


                                                                                     











Oleh:

                             Nama                              : Nansy Sinabra
                             NIM                                : ACC 111 0008
                             Mata Kuliah                     : Perkembangan Peserta Didik
                                                                                           




PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2012

Kata Pengantar


            Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah TEMPERAMEN  PADA SETIAP INDIVIDU ini.
            Saya berharap semoga makalah yang saya buat ini dapat diterima oleh teman-teman Mahasiswa/wi atau bagi siapa saja yang membacanya. Makalah ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
            Saya berharap semoga makalah yang saya buat ini tidak hanya sebagai bahan bacaan tetapi dapat berguna untuk menambah wawasan dan dapat mengenal macam-macam kepribadian orang-orang yang ada sekitar Anda.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Karena makalah ini jauh dari sempurna dan untuk menyempurnakan makalah saya ini, saya berharap menerima kritik dan saran dari semua pihak. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.













TEMPERAMEN PADA SETIAP INDIVIDU


1. Pengertian Temperamen

            Pemahaman tentang temperamen sering  dikacaukan dengan pengertian kepribadian. Namun sebenarnya keduanya diakui adanya perbedaan. Temperamen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis dan fisiologis dan karenanya sangat kecil mengalami modifikasi di dalam perkembangannya. Temperamen merupakan unsur dari kepribadian, bahkan bagi Alport, temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian. Dia mendefinisikan: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intesitas suasana hati; gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan” (Alport (1951). Menurut Tim La Haye pengarang buku “Hubungan antara temperamen dan karunia Allah” temperamen berada dalam satu tempat dalam pikiran atau pusat emosi (seringkali disebut hati).
Kita perhatikan dalam peristiwa hidup sehari-hari, misalnya di tempat kerja, pernahkan anda memperhatikan bahwa rekan-rekan kerja Anda mempunyai watak yang berbeda-beda satu dengan lainnya?. Ada yang selalu gembira, ada yang selalu murung, ada yang mudah bergaul dan mendapatkan tempat baru, ada yang pendiam dan senang menyendiri, ada yang cepat marah, mudah tersinggung, ada juga yang sangat penyabar. Apa sebenarnya yang membedakan sikap dan perilaku mereka masing-masing? Ternyata temperamen  kita menentukan bagaimana kita bersikap dan berperilaku. Memang temperamen bukanlah satu-satunya hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebab semasa kita kecil yang hidup dalam lingkungan keluarga, pendidikan, latihan dan motivasi yang kita terima dari orang tua juga memberikan pengaruh terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan. Namun tetap harus diakui bahwa temperamen memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku hidup kita, termasuk cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya seseorang yang ekstrovet (terbuka) akan tetap ekstrovet selama hidupnya. Demikian juga dengan orang yang introvet (pendiam),mungkin saja ia menjadi lebih agresif , namun akan tetap sebagai seorang yang sifatnya pendiam.
Bagi seorang Konselor sekolah, mengenal temperamen sangat penting, sebab dia mempunyai tugas salah satunya adalah memberi bantuan dan bimbingan bagi siswa yang bermasalah. Tidak jarang masalah siswa yang muncul justru sering dilatarbelakangi oleh  temperamennya. Misalnya dia mempunyai persoalan dalam hal bergaul, oleh karena dia mempunyai temperamen yang introvet. Bagaimana mungkin seorang Konselor akan dapat membantunya jika dia sendiri mempunyai persoalan yang sama-sama memiliki tempermen yang introvet? Dengan mengenal temperamen setidaknya seorang konselor akan mampu mencari treatment yang tepat bagi dirinya sebelum dia memberi treatment pada siswa yang bermasalah. Adalah temperamen seseoranglah yang membuat dia sangat lincah, atau pemalu, mampu berkomunikasi atau takut bergaul. Temperamen yang dimiliki seorang konselor akan sangat mewarnai bagaimana dia bersikap, berperilaku dan berpenampilan didepan siswa atau klonselinya.
Temperamen merupakan bagian dari aspek kepribadian (personality) yang banyak dicermati oleh tokoh-tokoh pedagogik, sosiolog mapun psikolog. Dalam paparan ini penulis mengkaji teori temperamen yang untuk pertama kali diberikan oleh Hippocrates (460-370), bapak ilmu kedokteran. Dia membedakan tipe temperamen seseorang berdasarkan pada  dominasi cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia, yaitu: Chole, yang mempunyai sifat kering, melanchole sifat basah, phlegma sifat dingin dan sanguis yang mempunyai sifat panas. Atas dasar dominasi cairan badaniah itulah manusia memiliki empat katagori, yaitu: sanguin, kolerik, melankolik dan flegmatik, yang selanjutnya oleh Galenus disebutnya sebagai temperamen.  Selanjutnya Krestchmer, salah seorang tokoh tipologi konstitusional berpendapat bahwa temperamen merupakan bagian kejiwaan yang nampaknya dengan melalui darah secara kimiawi mempunyai korelasi dengan aspek jasmaniah. Temperamen ini bersifat heriditer dan tak dapat diubah oleh pengaruh dari luar. Dia memiliki pengaruh terhadap dua macam kualitas kejiwaan seseorang, yaitu suasana hati (stimmung) dan tempo psikis. Tiap-tiap tempermen  memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing yang berbeda dengan temperamen lainnya. Masing-masing tipe temperamen memliki kekuataan dan kelemahan yang membentuk suatu bagian yang nyata dari pribadinya sepanjang usianya. Berikut kelemahan dan keunggulan masing-masing temperamen berdasarkan pada teori temperamen Hippocrates – Galenus.
Gambaran sebagai pemimpin:
1. Sanguinis atau Influence sebagai pemimpin.
2. Kholeris atau Doer sebagai pemimpin.
3. Melankolis atau Thinker sebagai pemimpin.
4. Phlegmatis atau Relater sebagai pemimpin.

2. Mengenal masing-masing Temperamen
a.  Kholeris
Seorang yang bertipe kolerik mempunyai sifat-sifat  khas, sebagai berikut: memiliki  semangat hidup yang besar (hidup), optimistis, daya juang besar/memiliki kemauan yang keras., aktif dan cepat bertindak, terbuka, hatinya, memilki daya penyesuaian diri dengan lingkungan secara baik, mudah melakukan penyesuaian, mudah terbakar, pemarah, sehingga sering terjadi emosional yamng muncul sesaat kurang dapat terkonnontrol dengan baik. Kemarahan yang dimiliki oleh seorang kolerik bertahan lama, artinya seorang kolerik tidak mudah menghilangkan kemarahannya dalam waktu singkat. Ia selalu membawa kemarahannya dalam jangka waktu lama. Seorang ayah yang memiliki temperamen kolerik sering berdampak pada gangguan emosioanl pada anak-anaknya. Seorang kolerik juga mempunyai sifat agresif sehingga hal ini sering memberikan kesan bahwa dia seorang yang tidak sabar. Seorang kolerik selalu dipenuhi dengan aktivitas. Ia tidak perlu distimulasi oleh lingkungannya, justru dialah yang akan memberikan stimulasi kepada lingkungannya  dengan ide-idenya, perencanaannya, tujuannya dan juga ambisinya yang tidak pernah kunjung habis. Biasanya ia tidak ingin melibatkan kegiatan yang tidak memiliki tujuan, menghendaki kegiatan yang praktis dengan membuat keputusn secara tepat dan logik. Seorang kolerik juga memiliki kesanggupan untuk memberikan motivasi kepada orang lain secara alamaih, memiliki keyakinan diri yang penuh, dengan memiliki kesadaran atas tujuan serta dapat memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melihat tujuan tersebut.

b. Melankolis
Seorang yang bertipe melankolikk mempunyai sifat-sifat  khas, sebagai berikut: mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimis. Sifat khas ini yang sering kali membuat seorang melankolik kurang mampu bergaul dengan orang lain, sehingga sedikit sekali mempunyai teman. Ia jarang mendorong dirinya untuk bertemu dengan orang lain, sebaliknya ia membiarkan orang lain datang kepadanya. Secara alamiah ia adalah seorang pendiam, namun sebab perasaannya menguasainya, ia memiliki suasana hati (mood) yang bervariasi atau dengan kata lain keadaanya yang  musim-musiman. Kadang-kadang ia mendapat rangsangan yang tinggi yang menyebabkan dia dapat berbicara banyak, menjadi seorang yang sangat ceria seperti seorang sanguin. Namun, kadang-kadang ia menjadi pemurung, penuh depresi dan suka meimisahkan diri. Keadaan depresi sering menyebabkan perasan cemas yang tidak perlu, misalnya yang disebut hypocondria (merasa diri sakit, padahal tidak sakit). Sering sekali seorang melankolik mengatakan, “saya sakit….namun setelah diperiksi oleh dokter, tidak memiliki masalah apa-apa. Keadaan yang depresi, cemas atau “moody” hanya dapat diatasi bila seorang melankolik memberikanpengharapan di dalam Allah. Hanya Dia-lah yang menyebabkan seseorang dapat mengalahkan perasaan depresinya. Terlepas dari sifat lemah di atas,  seorang melankolik adalah sahabat yang setia, seorang yang paling dapat dipercaya, sebab sifatnya yang menghendaki kesempurnaan. Dia juga memiliki kerinduan yang sangat besar untuk dicintai. Seorang melankolik juga mempunyai daya kemampuan dalam menganalisis. Ia dapat melihat dengan jelas tantangan atau bahaya-bahaya dari suatu rencana/kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini yang menyebabkan seorang melankolik  selalu memulai suatu perencanaan kegiatan yang realistis/konkrit, dapat dikerjakan, tidak bertele-tele!

c. Phlegmatis 
 Seorang yang bertipe flegmatik mempunyai sifat khas antara lain: tak suka terburu-buru (kalm,tenang, lamban berfikir). Sifatnya yang dingin  dan kepribadiannya yang seperti pemalu, seorang flegmatik memiliki kecenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan atau menjadi pendengar yang baik dalam suatu ceramah atau seminar umum dan mencoba untuk tidak banyak lelibatkan diri dalam kegiatan orang lain. Dia tidak memiliki gairah atau ambisi dan jarang memiliki inisiatif untuk suatu kegiatan Namun bila dia dirangsang untuk mengungkapkan sesuatu pendapat/gagasan, seorang flegmatik akan mampu melakukannya dengan baik dan bahkan dapat memberi pengaruh positif pada orang lain. Sifat khas yang lain, bahwa seorang flegmatik tak mudah dipengaruhi (memiliki temperamen yang konsisten), suka bergaul / disukai orang dan memiliki sifat humor yang alamiah dan tidak pernah akan marah sekalipun dia harus berhadapan dengan seorang yang mempunyai darah mendidih Dia selalu memelihara pendekatan yang positif terhadap kehidupan.

d. Sanguinis
 Seorang yang bertipe sanguin mempunyai sifat-sifat khas, antara lain hidup, seorang yang selalu periang, hangat dan menyenangkan. Secara alamiah , dia adalah seorang yang terbuka, respek terhadap orang lain, suka berbicara. Dalam suatu rapat pertemuan, misalnya seorang sanguis memiliki kecenderungan untuk mendominasi pembicaraan yang ada. Dari aspek perasaannya, seorang sanguis mudah tergerak perasaannya, tetapi tidak kuat, tidak mendalam dan tidak dapat berlangsung lama. Sehingga perhatiannya mudah berubah/ berganti haluan, kurang konsisten dengan apa yang ucapkan atau diperbuatnya. Sifat ini akan memberikan kesan bahwa seorang sanguin kurang dapat dipercaya.






































CIRI-CIRI MASING-MASING TEMPERAMEN


No
Doer
Influencer
Relater
Thinker
1
restrained
Tenang, mudah menguasai
forceful
Kemampuan kuat, jika punya ia kuat mempertahankan
Careful
Sangat berhati-hati
Expressive
Mudah mengekspresikan kehendak
2
Pionering
Suka melakukan hal-hal baru
Correct
Jika melakukan sesuatu tidak mau ada kesalahan
Emotional
Mudah tersentuh perasaannya
Satisfied
Mudah puas
3
Milling
Sukar menolak selalu bersedia
Animated
Dalam mengemukan idea tau perasaan sangat kreatif
Bold
Berani mengambil resiko
Precise
Dalam melakukan sesuatu harus tepat, jika ukuran yang harus dicapai
4
Stubborn
Jika punya ide harus dikerjakan, kemauannya sulit dikekang
Bashful
Pemalu
Indencisive
Sering ragu mengambil keputusan
Unpredictable
Sulit ditebak kemampuannya, mudah berubah
5
Resfectful
Orang  yang selalu menjaga wibawa
Out-going
Gampang bergaul
Patient
sabar
Determined
Selalu mempunyai tujuan yang jelas dan fokus
6
Persuasive
Mudah menyakinkan, memberi ide
Self reliant
Suka kerja sendiri kurang bergantung pada orang lain
Coorpreative
Kerja sama
Gentle
Tenang, sabar, sopan
7
Cautious
Waspada penuh pertimbangan
Even empered
Sopan, tidak mudah meledak

Decisive
Cepat mengambil keputusan
Life-of the party
Suka suasana yang meriah
8
Popular
Banyak dikenal orang
Assertive
Percaya diri
Perfectionist
Menginginkan suasana yang sempurna
Generous
Suka memberi(uang bantuan,dll)
9
Unpredictable
Sulit ditebak kemauanya,mudah merubah ide
Bashful
Pemalu, segan
Indencisive
Sering ragu mengambil keputusan
Argumentative
Sangat pandai mengemukan ide dan mempertahankannya
10
Agreeable
Mudah setuju, gampang ok
Optimistic
Optimis
Persistence
Ulet, setia dalam melakukan tugas, pantang menyerah
Accommodating
Selalu ingin menerima ide-ide semua orang, ingin menyenangkan banyak pihak
11
Positive
Selalu berpikir positif
Humble
Rendah hati
Neighbourly
Mudah berteman
Talk active
Orang yang selalu ingin berbicara dengan orang lain, lawan cari pendiam
12
Friendly
Ramah/suka berteman
Obliging
Selalu terdorong untuk membantu orang
Playful
Kerja ya kerja, jangan terlalu serius, santai sedikitnya
Strong-will
Kemampuannya untuk mencapai suatu ide, gagasan dan tujuan kuat
13
Charming
Selalu berpenampilan menarik
Adventourous
Suka mencoba pekerjaan lain, tidak suka pekerjaan yang menonton
Disciplined
Disiplin
Consistent
Suka melakukan tugas
14
Soft-spoken
Bicara lemah lembut
Dry-humor
Kurang humoris
Aggressive
Aggressive, giat, banyak inisiatif
Attractive
Mudah menarik perhatian orang, bukan hanya dengan penampilan tetapi gaya bicara dan juga sikap pada orang lain.
15
Anthusiastic
Selalu antusias
Analytical
Selalu memikirkan detail, segala sesuatu harus dianalisis dulu
Sympathetic
Mudah menyelami ide dan perasaan orang lain
Determined
Tekun, positif

16
Bossy
Cenderung bergaya bos
Inconsistent
Tidak konsisten, mudah berubah
Slow
Lamban
Critical
Suka mengktitik hal-hal yang kurang sesuai dengan ide-ide
17
Sensitive
Peka pada ide, perasaan dan kebutuhan orang lain
Force-of-character
Berkepribadian keras dan tegas
Spirited
Suka memberikan dorongan kepada orang lain
Laid-back
Agak kurang perhitungan dalam bertindak

18
Influential
Selalu ingin memberikan ide-ide kepada orang lain agar mereka terapkan
Kind
Sopan, menyenangkan
Independent
Mandiri
Orderly
Teratur, semua harus dikerjakan sesuai aturan, petunjuk, harus rapi
19
Idealistic
Lawan dari orang yang mudah puas, semua harus ideal
Popular
Menyukai popularitas
Cheerful
Selalu bergembira(jarang terlihat sedih)
Out spoken
Suka melebih-lebihi

20
Impatient
Kurang sabar
Moody
Pemurung lawan dari cheerful
Aimless
Sering tidak jelas tujuannya, apapun yang dikerjakan tidak focus pada tujuan tertentu
Show-off
Suka memamerkan hasil kerjanya, sangat tersinggung jika pekerjaannya tidak dipandang
21
Competitive
Memiliki spirit bersaing yang tinggi, ingin jadi yang terbaik dari orang lain
Spotant
Bertindak secara spontan

Loyal
Setia
Thoughtful
Pemikir
22
Self-sacrificing
Cenderung mengorbankan diri
Considerate
Pengertian
Convincing
Mudah menyakinkan orang
Courageous
Berani “siapa takut”

23
Fearful
Kwatir/takut
Changeable
Tidak kaku, mudah diajak berubah
Pessimistic
Tidak yakin, ragu-ragu
Tactless
Kurang bijaksana
24
Tolerant
Toleransi tinggi
Conventional
Kurang suka mengambil resiko untuk melakukan tugas dengan cara yang baru
Stimulating
Memberi gairah/rangsangan
Resourceful
Kaya ide dan wawasan


Adanya kecenderungan-kecenderungan tertentu mengapa seseorang melakukan sesuatu tindakan tidak terlepas dari tipe temperamen dari setiap pribadi/individu. Untuk ini dengan memahami kekhasan dari setiap tipe  temperamen, akan memudahkan seseorang/konselor  mengetahui, “apa yang seharusnya saya lakukan dan apa yang seharusnya saya hindari atau tidak boleh saya lakukan”. Hal ini penting dalam sebuah interaksi konseling. Jangan sampai bahwa proses konseling menjadi gagal hanya karena munculnya sikap dan perilaku seorang konselor yang kurang pas, bahkan membuat konseli menjadi tidak nyaman..
Dengan kata lain bahwa temperamen sangat memberikan warna yang berbeda ketika interaksi dalam proses konseling terjadi. Kita dapat melihat contoh diatas, bagaimana respon konselor ketika dihadapkan sebuah masalah yang satu dan sama. Masing-masing  memberikan respon yang berbeda sesuai dengan tipe temperamennya.
Konseling yang didalamnya ada proses komunikasi atau proses interaksi antara seorang konselor dengan seorang konseli, membutuhkan  corak interaksi yang bersifat terapitis, yaitu interaksi yang mampu membangun keterbukaan pada diri konseli, sebab melalui dan didalam interaksi inilah proses konseling akan sampai pada tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini, temperamen memberikan warna dari setiap proses interaksi konseling yang berdaya dan berhasil guna.









Kesimpulan

·         Temperamen merupakan bagian dari aspek kepribadian (personality) yang banyak dicermati oleh tokoh-tokoh pedagogik, sosiolog mapun psikolog.
·         .Dalam paparan ini penulis mengkaji teori temperamen yang untuk pertama kali diberikan oleh Hippocrates (460-370), bapak ilmu kedokteran. Dia membedakan tipe temperamen seseorang berdasarkan pada  dominasi cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia, yaitu: Chole, yang mempunyai sifat kering, melanchole sifat basah, phlegma sifat dingin dan sanguis yang mempunyai sifat panas. Atas dasar dominasi cairan badaniah itulah manusia memiliki empat katagori, yaitu: sanguin, kolerik, melankolik dan flegmatik, yang selanjutnya oleh Galenus disebutnya sebagai temperamen.
a.  Kholeris
Seorang yang bertipe kolerik mempunyai sifat-sifat  khas, sebagai berikut: memiliki  semangat hidup yang besar (hidup), optimistis, daya juang besar/memiliki kemauan yang keras., aktif dan cepat bertindak, terbuka, hatinya, memilki daya penyesuaian diri dengan lingkungan secara baik, mudah melakukan penyesuaian, mudah terbakar, pemarah, sehingga sering terjadi emosional yamng muncul sesaat kurang dapat terkonnontrol dengan baik.
b. Melankolis
Seorang yang bertipe melankolikk mempunyai sifat-sifat  khas, sebagai berikut: mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimis. Sifat khas ini yang sering kali membuat seorang melankolik kurang mampu bergaul dengan orang lain, sehingga sedikit sekali mempunyai teman.
c. Phlegmatis 
 Seorang yang bertipe flegmatik mempunyai sifat khas antara lain: tak suka terburu-buru (kalm,tenang, lamban berfikir).
d. Sanguinis
 Seorang yang bertipe sanguin mempunyai sifat-sifat khas, antara lain hidup, seorang yang selalu periang, hangat dan menyenangkan. Secara alamiah , dia adalah seorang yang terbuka, respek terhadap orang lain, suka berbicara.
·         Adanya kecenderungan-kecenderungan tertentu mengapa seseorang melakukan sesuatu tindakan tidak terlepas dari tipe temperamen dari setiap pribadi/individu. Untuk ini dengan memahami kekhasan dari setiap tipe  temperamen, akan memudahkan seseorang/konselor  mengetahui, “apa yang seharusnya saya lakukan dan apa yang seharusnya saya hindari atau tidak boleh saya lakukan”. Hal ini penting dalam sebuah interaksi konseling.
·         Konseling yang didalamnya ada proses komunikasi atau proses interaksi antara seorang konselor dengan seorang konseli, membutuhkan  corak interaksi yang bersifat terapitis, yaitu interaksi yang mampu membangun keterbukaan pada diri konseli, sebab melalui dan didalam interaksi inilah proses konseling akan sampai pada tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini, temperamen memberikan warna dari setiap proses interaksi konseling yang berdaya dan berhasil guna.