TEMPERAMEN
PADA SETIAP INDIVIDU
Oleh:
Nama : Nansy Sinabra
NIM : ACC 111 0008
Mata
Kuliah : Perkembangan
Peserta Didik
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2012
Kata Pengantar
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang telah diberikan kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah TEMPERAMEN PADA SETIAP INDIVIDU ini.
Saya
berharap semoga makalah yang saya buat ini dapat diterima oleh teman-teman
Mahasiswa/wi atau bagi siapa saja yang membacanya. Makalah ini dibuat dalam
rangka melengkapi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Saya
berharap semoga makalah yang saya buat ini tidak hanya sebagai bahan bacaan
tetapi dapat berguna untuk menambah wawasan dan dapat mengenal macam-macam
kepribadian orang-orang yang ada sekitar Anda.
Akhir kata, saya ucapkan terima
kasih. Karena makalah ini jauh dari sempurna dan untuk menyempurnakan makalah
saya ini, saya berharap menerima kritik dan saran dari semua pihak. Atas
perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
TEMPERAMEN PADA SETIAP INDIVIDU
1. Pengertian
Temperamen
Pemahaman tentang temperamen sering dikacaukan dengan
pengertian kepribadian. Namun sebenarnya keduanya diakui adanya perbedaan.
Temperamen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor
biologis dan fisiologis dan karenanya sangat kecil mengalami modifikasi di dalam
perkembangannya. Temperamen merupakan unsur dari kepribadian, bahkan bagi
Alport, temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian. Dia mendefinisikan:
“Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk
juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan suasana hatinya, segala
cara daripada fluktuasi dan intesitas suasana hati; gejala ini tergantung
kepada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan”
(Alport (1951). Menurut Tim La Haye pengarang buku “Hubungan antara
temperamen dan karunia Allah” temperamen berada dalam satu tempat dalam pikiran
atau pusat emosi (seringkali disebut hati).
Kita perhatikan dalam peristiwa hidup sehari-hari, misalnya
di tempat kerja, pernahkan anda memperhatikan bahwa rekan-rekan kerja Anda
mempunyai watak yang berbeda-beda satu dengan lainnya?. Ada yang selalu
gembira, ada yang selalu murung, ada yang mudah bergaul dan mendapatkan tempat
baru, ada yang pendiam dan senang menyendiri, ada yang cepat marah, mudah
tersinggung, ada juga yang sangat penyabar. Apa sebenarnya yang membedakan
sikap dan perilaku mereka masing-masing? Ternyata temperamen kita
menentukan bagaimana kita bersikap dan berperilaku. Memang temperamen bukanlah
satu-satunya hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebab semasa kita kecil
yang hidup dalam lingkungan keluarga, pendidikan, latihan dan motivasi yang
kita terima dari orang tua juga memberikan pengaruh terhadap tingkah laku kita
dalam kehidupan. Namun tetap harus diakui bahwa temperamen memberikan pengaruh
yang besar dalam perilaku hidup kita, termasuk cara kita berkomunikasi dengan
orang lain. Misalnya seseorang yang ekstrovet (terbuka) akan tetap
ekstrovet selama hidupnya. Demikian juga dengan orang yang introvet (pendiam),mungkin
saja ia menjadi lebih agresif , namun akan tetap sebagai seorang yang sifatnya
pendiam.
Bagi seorang Konselor sekolah, mengenal temperamen sangat
penting, sebab dia mempunyai tugas salah satunya adalah memberi bantuan dan
bimbingan bagi siswa yang bermasalah. Tidak jarang masalah siswa yang muncul
justru sering dilatarbelakangi oleh temperamennya. Misalnya dia mempunyai
persoalan dalam hal bergaul, oleh karena dia mempunyai temperamen yang
introvet. Bagaimana mungkin seorang Konselor akan dapat membantunya jika dia sendiri
mempunyai persoalan yang sama-sama memiliki tempermen yang introvet? Dengan
mengenal temperamen setidaknya seorang konselor akan mampu mencari treatment
yang tepat bagi dirinya sebelum dia memberi treatment pada siswa yang
bermasalah. Adalah temperamen seseoranglah yang membuat dia sangat lincah, atau
pemalu, mampu berkomunikasi atau takut bergaul. Temperamen yang dimiliki
seorang konselor akan sangat mewarnai bagaimana dia bersikap, berperilaku dan
berpenampilan didepan siswa atau klonselinya.
Temperamen merupakan bagian dari aspek kepribadian (personality)
yang banyak dicermati oleh tokoh-tokoh pedagogik, sosiolog mapun psikolog.
Dalam paparan ini penulis mengkaji teori temperamen yang untuk pertama kali
diberikan oleh Hippocrates (460-370), bapak ilmu kedokteran. Dia membedakan
tipe temperamen seseorang berdasarkan pada dominasi cairan-cairan yang
ada dalam tubuh manusia, yaitu: Chole, yang mempunyai sifat kering, melanchole
sifat basah, phlegma sifat dingin dan sanguis yang mempunyai
sifat panas. Atas dasar dominasi cairan badaniah itulah manusia memiliki empat
katagori, yaitu: sanguin, kolerik, melankolik dan flegmatik, yang
selanjutnya oleh Galenus disebutnya sebagai temperamen.
Selanjutnya Krestchmer, salah seorang tokoh tipologi konstitusional berpendapat
bahwa temperamen merupakan bagian kejiwaan yang nampaknya dengan melalui darah
secara kimiawi mempunyai korelasi dengan aspek jasmaniah. Temperamen ini
bersifat heriditer dan tak dapat diubah oleh pengaruh dari luar. Dia memiliki
pengaruh terhadap dua macam kualitas kejiwaan seseorang, yaitu suasana hati (stimmung)
dan tempo psikis. Tiap-tiap tempermen memiliki kekuatan dan kelemahannya
masing-masing yang berbeda dengan temperamen lainnya. Masing-masing tipe
temperamen memliki kekuataan dan kelemahan yang membentuk suatu bagian yang
nyata dari pribadinya sepanjang usianya. Berikut kelemahan dan keunggulan
masing-masing temperamen berdasarkan pada teori temperamen Hippocrates –
Galenus.
Gambaran
sebagai pemimpin:
1.
Sanguinis atau Influence sebagai pemimpin.
2.
Kholeris atau Doer sebagai pemimpin.
3.
Melankolis atau Thinker sebagai pemimpin.
4.
Phlegmatis atau Relater sebagai pemimpin.
2. Mengenal masing-masing Temperamen
a. Kholeris
Seorang yang bertipe kolerik
mempunyai sifat-sifat khas, sebagai berikut: memiliki semangat
hidup yang besar (hidup), optimistis, daya juang besar/memiliki kemauan
yang keras., aktif dan cepat bertindak, terbuka, hatinya, memilki daya
penyesuaian diri dengan lingkungan secara baik, mudah melakukan penyesuaian,
mudah terbakar, pemarah, sehingga sering terjadi emosional yamng muncul sesaat
kurang dapat terkonnontrol dengan baik. Kemarahan yang dimiliki oleh seorang
kolerik bertahan lama, artinya seorang kolerik tidak mudah menghilangkan
kemarahannya dalam waktu singkat. Ia selalu membawa kemarahannya dalam jangka
waktu lama. Seorang ayah yang memiliki temperamen kolerik sering berdampak pada
gangguan emosioanl pada anak-anaknya. Seorang kolerik juga mempunyai sifat
agresif sehingga hal ini sering memberikan kesan bahwa dia seorang yang tidak
sabar. Seorang kolerik selalu dipenuhi dengan aktivitas. Ia tidak perlu
distimulasi oleh lingkungannya, justru dialah yang akan memberikan stimulasi
kepada lingkungannya dengan ide-idenya, perencanaannya, tujuannya dan
juga ambisinya yang tidak pernah kunjung habis. Biasanya ia tidak ingin
melibatkan kegiatan yang tidak memiliki tujuan, menghendaki kegiatan yang
praktis dengan membuat keputusn secara tepat dan logik. Seorang kolerik juga
memiliki kesanggupan untuk memberikan motivasi kepada orang lain secara
alamaih, memiliki keyakinan diri yang penuh, dengan memiliki kesadaran atas
tujuan serta dapat memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melihat tujuan
tersebut.
b. Melankolis
Seorang yang bertipe
melankolikk mempunyai sifat-sifat khas, sebagai berikut: mudah kecewa,
daya juang kecil, muram, pesimis. Sifat khas ini yang sering kali membuat
seorang melankolik kurang mampu bergaul dengan orang lain, sehingga sedikit
sekali mempunyai teman. Ia jarang mendorong dirinya untuk bertemu dengan orang
lain, sebaliknya ia membiarkan orang lain datang kepadanya. Secara alamiah ia
adalah seorang pendiam, namun sebab perasaannya menguasainya, ia memiliki
suasana hati (mood) yang bervariasi atau dengan kata lain keadaanya
yang musim-musiman. Kadang-kadang ia mendapat rangsangan yang tinggi yang
menyebabkan dia dapat berbicara banyak, menjadi seorang yang sangat ceria
seperti seorang sanguin. Namun, kadang-kadang ia menjadi pemurung, penuh
depresi dan suka meimisahkan diri. Keadaan depresi sering menyebabkan perasan
cemas yang tidak perlu, misalnya yang disebut hypocondria (merasa diri
sakit, padahal tidak sakit). Sering sekali seorang melankolik mengatakan, “saya
sakit….namun setelah diperiksi oleh dokter, tidak memiliki masalah apa-apa.
Keadaan yang depresi, cemas atau “moody” hanya dapat diatasi bila seorang
melankolik memberikanpengharapan di dalam Allah. Hanya Dia-lah yang menyebabkan
seseorang dapat mengalahkan perasaan depresinya. Terlepas dari sifat lemah di
atas, seorang melankolik adalah sahabat yang setia, seorang yang paling
dapat dipercaya, sebab sifatnya yang menghendaki kesempurnaan. Dia juga
memiliki kerinduan yang sangat besar untuk dicintai. Seorang melankolik juga
mempunyai daya kemampuan dalam menganalisis. Ia dapat melihat dengan jelas
tantangan atau bahaya-bahaya dari suatu rencana/kegiatan yang akan dilakukan.
Hal ini yang menyebabkan seorang melankolik selalu memulai suatu
perencanaan kegiatan yang realistis/konkrit, dapat dikerjakan, tidak
bertele-tele!
c. Phlegmatis
Seorang yang bertipe flegmatik mempunyai sifat
khas antara lain: tak suka terburu-buru (kalm,tenang, lamban berfikir). Sifatnya
yang dingin dan kepribadiannya yang seperti pemalu, seorang flegmatik
memiliki kecenderung untuk menjadi penonton dalam kehidupan atau menjadi
pendengar yang baik dalam suatu ceramah atau seminar umum dan mencoba untuk
tidak banyak lelibatkan diri dalam kegiatan orang lain. Dia tidak memiliki
gairah atau ambisi dan jarang memiliki inisiatif untuk suatu kegiatan Namun
bila dia dirangsang untuk mengungkapkan sesuatu pendapat/gagasan, seorang
flegmatik akan mampu melakukannya dengan baik dan bahkan dapat memberi pengaruh
positif pada orang lain. Sifat khas yang lain, bahwa seorang flegmatik tak
mudah dipengaruhi (memiliki temperamen yang konsisten), suka bergaul /
disukai orang dan memiliki sifat humor yang alamiah dan tidak pernah akan marah
sekalipun dia harus berhadapan dengan seorang yang mempunyai darah mendidih Dia
selalu memelihara pendekatan yang positif terhadap kehidupan.
d. Sanguinis
Seorang yang bertipe sanguin mempunyai
sifat-sifat khas, antara lain hidup, seorang yang selalu periang, hangat dan
menyenangkan. Secara alamiah , dia adalah seorang yang terbuka, respek terhadap
orang lain, suka berbicara. Dalam suatu rapat pertemuan, misalnya seorang
sanguis memiliki kecenderungan untuk mendominasi pembicaraan yang ada. Dari
aspek perasaannya, seorang sanguis mudah tergerak perasaannya, tetapi tidak
kuat, tidak mendalam dan tidak dapat berlangsung lama. Sehingga perhatiannya
mudah berubah/ berganti haluan, kurang konsisten dengan apa yang ucapkan atau
diperbuatnya. Sifat ini akan memberikan kesan bahwa seorang sanguin kurang
dapat dipercaya.
CIRI-CIRI MASING-MASING TEMPERAMEN
No
|
Doer
|
Influencer
|
Relater
|
Thinker
|
1
|
restrained
Tenang, mudah menguasai
|
forceful
Kemampuan kuat, jika punya ia kuat
mempertahankan
|
Careful
Sangat berhati-hati
|
Expressive
Mudah mengekspresikan kehendak
|
2
|
Pionering
Suka melakukan hal-hal baru
|
Correct
Jika melakukan sesuatu tidak mau ada
kesalahan
|
Emotional
Mudah tersentuh perasaannya
|
Satisfied
Mudah puas
|
3
|
Milling
Sukar menolak selalu bersedia
|
Animated
Dalam mengemukan idea tau perasaan sangat
kreatif
|
Bold
Berani mengambil resiko
|
Precise
Dalam melakukan sesuatu harus tepat, jika
ukuran yang harus dicapai
|
4
|
Stubborn
Jika punya ide harus dikerjakan, kemauannya
sulit dikekang
|
Bashful
Pemalu
|
Indencisive
Sering ragu mengambil keputusan
|
Unpredictable
Sulit ditebak kemampuannya, mudah berubah
|
5
|
Resfectful
Orang
yang selalu menjaga wibawa
|
Out-going
Gampang bergaul
|
Patient
sabar
|
Determined
Selalu mempunyai tujuan yang jelas dan
fokus
|
6
|
Persuasive
Mudah menyakinkan, memberi ide
|
Self reliant
Suka kerja sendiri kurang bergantung pada
orang lain
|
Coorpreative
Kerja sama
|
Gentle
Tenang, sabar, sopan
|
7
|
Cautious
Waspada penuh pertimbangan
|
Even empered
Sopan, tidak mudah meledak
|
Decisive
Cepat mengambil keputusan
|
Life-of the party
Suka suasana yang meriah
|
8
|
Popular
Banyak dikenal orang
|
Assertive
Percaya diri
|
Perfectionist
Menginginkan suasana yang sempurna
|
Generous
Suka memberi(uang bantuan,dll)
|
9
|
Unpredictable
Sulit ditebak kemauanya,mudah merubah ide
|
Bashful
Pemalu, segan
|
Indencisive
Sering ragu mengambil keputusan
|
Argumentative
Sangat pandai mengemukan ide dan
mempertahankannya
|
10
|
Agreeable
Mudah setuju, gampang ok
|
Optimistic
Optimis
|
Persistence
Ulet, setia dalam melakukan tugas, pantang
menyerah
|
Accommodating
Selalu ingin menerima ide-ide semua orang,
ingin menyenangkan banyak pihak
|
11
|
Positive
Selalu berpikir positif
|
Humble
Rendah hati
|
Neighbourly
Mudah berteman
|
Talk active
Orang yang selalu ingin berbicara dengan
orang lain, lawan cari pendiam
|
12
|
Friendly
Ramah/suka berteman
|
Obliging
Selalu terdorong untuk membantu orang
|
Playful
Kerja ya kerja, jangan terlalu serius,
santai sedikitnya
|
Strong-will
Kemampuannya untuk mencapai suatu ide,
gagasan dan tujuan kuat
|
13
|
Charming
Selalu
berpenampilan menarik
|
Adventourous
Suka mencoba
pekerjaan lain, tidak suka pekerjaan yang menonton
|
Disciplined
Disiplin
|
Consistent
Suka melakukan
tugas
|
14
|
Soft-spoken
Bicara lemah
lembut
|
Dry-humor
Kurang humoris
|
Aggressive
Aggressive,
giat, banyak inisiatif
|
Attractive
Mudah menarik
perhatian orang, bukan hanya dengan penampilan tetapi gaya bicara dan juga
sikap pada orang lain.
|
15
|
Anthusiastic
Selalu antusias
|
Analytical
Selalu
memikirkan detail, segala sesuatu harus dianalisis dulu
|
Sympathetic
Mudah menyelami
ide dan perasaan orang lain
|
Determined
Tekun, positif
|
16
|
Bossy
Cenderung
bergaya bos
|
Inconsistent
Tidak konsisten,
mudah berubah
|
Slow
Lamban
|
Critical
Suka mengktitik
hal-hal yang kurang sesuai dengan ide-ide
|
17
|
Sensitive
Peka pada ide,
perasaan dan kebutuhan orang lain
|
Force-of-character
Berkepribadian
keras dan tegas
|
Spirited
Suka memberikan
dorongan kepada orang lain
|
Laid-back
Agak kurang
perhitungan dalam bertindak
|
18
|
Influential
Selalu ingin
memberikan ide-ide kepada orang lain agar mereka terapkan
|
Kind
Sopan,
menyenangkan
|
Independent
Mandiri
|
Orderly
Teratur, semua
harus dikerjakan sesuai aturan, petunjuk, harus rapi
|
19
|
Idealistic
Lawan dari orang
yang mudah puas, semua harus ideal
|
Popular
Menyukai
popularitas
|
Cheerful
Selalu
bergembira(jarang terlihat sedih)
|
Out spoken
Suka
melebih-lebihi
|
20
|
Impatient
Kurang sabar
|
Moody
Pemurung lawan
dari cheerful
|
Aimless
Sering tidak
jelas tujuannya, apapun yang dikerjakan tidak focus pada tujuan tertentu
|
Show-off
Suka memamerkan
hasil kerjanya, sangat tersinggung jika pekerjaannya tidak dipandang
|
21
|
Competitive
Memiliki spirit
bersaing yang tinggi, ingin jadi yang terbaik dari orang lain
|
Spotant
Bertindak secara
spontan
|
Loyal
Setia
|
Thoughtful
Pemikir
|
22
|
Self-sacrificing
Cenderung
mengorbankan diri
|
Considerate
Pengertian
|
Convincing
Mudah
menyakinkan orang
|
Courageous
Berani “siapa
takut”
|
23
|
Fearful
Kwatir/takut
|
Changeable
Tidak kaku,
mudah diajak berubah
|
Pessimistic
Tidak yakin,
ragu-ragu
|
Tactless
Kurang bijaksana
|
24
|
Tolerant
Toleransi tinggi
|
Conventional
Kurang suka
mengambil resiko untuk melakukan tugas dengan cara yang baru
|
Stimulating
Memberi
gairah/rangsangan
|
Resourceful
Kaya ide dan
wawasan
|
Adanya
kecenderungan-kecenderungan tertentu mengapa seseorang melakukan sesuatu
tindakan tidak terlepas dari tipe temperamen dari setiap pribadi/individu. Untuk
ini dengan memahami kekhasan dari setiap tipe temperamen, akan memudahkan
seseorang/konselor mengetahui, “apa yang seharusnya saya lakukan dan
apa yang seharusnya saya hindari atau tidak boleh saya lakukan”. Hal ini
penting dalam sebuah interaksi konseling. Jangan sampai bahwa proses konseling
menjadi gagal hanya karena munculnya sikap dan perilaku seorang konselor yang
kurang pas, bahkan membuat konseli menjadi tidak nyaman..
Dengan kata lain bahwa temperamen
sangat memberikan warna yang berbeda ketika interaksi dalam proses konseling
terjadi. Kita dapat melihat contoh diatas, bagaimana respon konselor ketika
dihadapkan sebuah masalah yang satu dan sama. Masing-masing memberikan
respon yang berbeda sesuai dengan tipe temperamennya.
Konseling yang didalamnya ada proses
komunikasi atau proses interaksi antara seorang konselor dengan seorang konseli,
membutuhkan corak interaksi yang bersifat terapitis, yaitu interaksi yang
mampu membangun keterbukaan pada diri konseli, sebab melalui dan didalam
interaksi inilah proses konseling akan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Dalam hal ini, temperamen memberikan warna dari setiap proses interaksi
konseling yang berdaya dan berhasil guna.
Kesimpulan
·
Temperamen merupakan bagian dari
aspek kepribadian (personality) yang banyak dicermati oleh tokoh-tokoh
pedagogik, sosiolog mapun psikolog.
·
.Dalam paparan ini penulis mengkaji
teori temperamen yang untuk pertama kali diberikan oleh Hippocrates (460-370),
bapak ilmu kedokteran. Dia membedakan tipe temperamen seseorang berdasarkan
pada dominasi cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia, yaitu: Chole,
yang mempunyai sifat kering, melanchole sifat basah, phlegma
sifat dingin dan sanguis yang mempunyai sifat panas. Atas dasar dominasi
cairan badaniah itulah manusia memiliki empat katagori, yaitu: sanguin,
kolerik, melankolik dan flegmatik, yang selanjutnya oleh Galenus
disebutnya sebagai temperamen.
a. Kholeris
Seorang yang bertipe kolerik
mempunyai sifat-sifat khas, sebagai berikut: memiliki semangat
hidup yang besar (hidup), optimistis, daya juang besar/memiliki kemauan
yang keras., aktif dan cepat bertindak, terbuka, hatinya, memilki daya
penyesuaian diri dengan lingkungan secara baik, mudah melakukan penyesuaian,
mudah terbakar, pemarah, sehingga sering terjadi emosional yamng muncul sesaat
kurang dapat terkonnontrol dengan baik.
b. Melankolis
Seorang yang bertipe
melankolikk mempunyai sifat-sifat khas, sebagai berikut: mudah kecewa,
daya juang kecil, muram, pesimis. Sifat khas ini yang sering kali membuat
seorang melankolik kurang mampu bergaul dengan orang lain, sehingga sedikit
sekali mempunyai teman.
c. Phlegmatis
Seorang yang bertipe flegmatik mempunyai sifat
khas antara lain: tak suka terburu-buru (kalm,tenang, lamban berfikir).
d. Sanguinis
Seorang yang bertipe sanguin mempunyai
sifat-sifat khas, antara lain hidup, seorang yang selalu periang, hangat dan
menyenangkan. Secara alamiah , dia adalah seorang yang terbuka, respek terhadap
orang lain, suka berbicara.
·
Adanya kecenderungan-kecenderungan
tertentu mengapa seseorang melakukan sesuatu tindakan tidak terlepas dari tipe
temperamen dari setiap pribadi/individu. Untuk ini dengan memahami kekhasan
dari setiap tipe temperamen, akan memudahkan seseorang/konselor
mengetahui, “apa yang seharusnya saya lakukan dan apa yang seharusnya saya
hindari atau tidak boleh saya lakukan”. Hal ini penting dalam sebuah
interaksi konseling.
·
Konseling yang didalamnya ada proses
komunikasi atau proses interaksi antara seorang konselor dengan seorang konseli,
membutuhkan corak interaksi yang bersifat terapitis, yaitu interaksi yang
mampu membangun keterbukaan pada diri konseli, sebab melalui dan didalam
interaksi inilah proses konseling akan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Dalam hal ini, temperamen memberikan warna dari setiap proses interaksi
konseling yang berdaya dan berhasil guna.